Kamis, 25 November 2010

Tulisan (Artikel)_Softskill (Ekonomi Koperasi)

YULITA MAULIDA/21209675/2EB13
TULISAN (ARTIKEL)_SOFTSKIIL (KOPERASI EKONOMI)

MEMBINA RASA PERCAYA DIRI

Sudah seyogyanya jika dalam diri anak ditanamkan satu kepercayaan pada kemampuannya untuk membuat suatu keputusan sendiri dan untuk melakukan pilihan sendiri. Di samping itu anak haruslah diberi kesempatan untuk menempuh sesuatu resiko. Dengan demikian si anak akan berkembang dengan baik.

Anak pada umumnya dapat dengan mudah dipimpin dan diarahkan jika ia sendiri mempunyai kepercayaan terhadap orang-orang disekitarnya (keluarganya, gurunya, atau pun teman-temannya), dan jika orang- orang tersebut menunjukkan bahwa mereka menghormatinya dan menghargai kesanggupannya.

Berdiri di atas kaki sendiri dapat diartikan sebagai keinginan untuk menguasai dan mengendalikan tindakan-tindakan sendiri, serta bebas dari pengendalian luar. Sebenarnya tujuan dari berdiri sendiri hanya bisa dicapai jika anak itu diberi banyak kesempatan untuk mencoba dan menjelajahi berbagai kesukaran dan resiko, namun tentunya masih dalam batas-batas tertentu. Guru yang bijaksana tidak akan terlalu banyak membantu atau melakukan sesuatu bagi murid-muridnya, selama sesuatu itu dapat dilakukan oleh anak itu sendiri.

Suatu keseimbangan yang layak antara kebebasan pribadi pembatasan dalam kehidupan seorang anak adalah menjadi hakekat dari pendisiplinan dan merupakan suatu pertanda dari orangtua dan guru yang baik. Umumnya suatu kesukaran yang dihadapi dalam hal ini, bahwa orangtua maupun guru biasanya tidak menyadari kematangan atau kesediaan seorang anak untuk tingkat perkembangan berikutnya yang lebih tinggi. Sebagai suatu akibat, kita cenderung untuk menjadi terlalu lambat dalam memberi suatu kebebasan.

Adalah sangat bijaksana apabila kita sebagai orangtua dan guru dapat bersifat realistik dalam menghadapi pengalaman baru yang akan dihadapi seorang anak. Seperti juga halnya yang dilakukan oleh seorang ayah dan seorang ibu yang sedang menunggu keberangkatan putrinya yang berusia sepuluh tahun, menuju ke sekolahnya. Perjalanan ini sebenarnya cukup jauh bagi seorang anak, namun dengan naik kendaraan umum, jarak yang dua puluh lima kilometer itu hanya ditempuh tidak lebih dari tiga puluh menit. Bagi anak tersebut, perjalanan ini adalah untuk pertama kalinya dilakukan seorang diri, namun dengan penuh kepercayaan pada diri sendiri seperti orang yang sudah biasa bepergian, anak itu segera mencari tempat duduknya, duduk dengan tenang sambil membuka majalah anak-anak yang dibawanya. Secara resmi ia telah memulai perjalanannya sendiri.

Seiring dengan pertambahan usia, rasa ingin tahu seorang anak, terhadap dunia sekelilingnya, akan semakin bertambah pula. Semua ini ditunjang oleh perkembangan ketrampilan dan perkembangan yang dialaminya. Perasaan ingin tahu akan mendorong seorang anak untuk melakukan penjelajahan terhadap hal-hal yang ada di sekitarnya, walaupun terkadang penjelajahan ini menempuh suatu resiko yang amat berat.

Dalam melakukan penjelajahan, si anak tentu berharap, agar ia memperoleh suatu hasil yang dapat memuaskan rasa ingin tahunya. Tetapi karena kemampuannya masih sangat terbatas, terkadang ia menjadi begitu kesal, karena tidak semua keinginannya dapat terlaksana. Keinginan anak melakukan sendiri hal-hal yang belum ia ketahui, sebenarnya merupakan awal dari keinginan untuk berdiri sendiri. Jadi perhatikanlah bila anak mencoba atau berusaha melakukan sesuatu. Bantulah ia bila perlu. Tetapi harus pula kita ingat, bahwa cara memberi bantuan yang paling baik adalah dengan membiarkan anak untuk berusaha sendiri. Perhatiannya terhadap sesuatu mungkin hilang atau timbul, akan tetapi bagaimana pun juga orangtua akan tetap merasa bangga bila sudah tiba saatnya seorang anak mampu melakukan sendiri, dan lebih lagi bila kemampuannya itu menjadi kebiasaannya setiap hari.

Suatu cara pendekatan yang lebih layak ialah dengan memperbesar tingkat sifat berdiri sendiri anak-anak dengan bertahap, dengan secara tetap memberi anak-anak itu kebebasan serta ketidak- bergantungan yang lebih besar. Biarlah anak-anak untuk mengambil suatu keputusan, jika mereka itu dapat meramalkan atau memperhitungkan dan menaksir berbagai resiko yang mungkin timbul dari perbuatan akibat keputusan itu.

Memberikan bantuan dengan petunjuk-petunjuk yang terlalu lengkap, tidak akan dapat mendukung perkembangan seorang anak. Seorang guru dapat lebih mempertebal percaya diri muridnya dengan memberinya semangat. Misalnya: "Ya, tinggal sedikit lagi, ayo coba terus!", "Wah, bagus sekali rumah-rumahannya", "Beben memang anak pintar!"

Dengan contoh di atas, maksudnya anak dibiarkan berusaha sendiri sampai ia berhasil. Semua ini akan memperkuat rasa kepercayaannya pada dirinya sendiri. Rasa ingin tahunya juga tetap menyala-nyala, sehingga ia lebih bergairah lagi dalam mencari dan menemukan pengalaman-pengalaman baru. Dan jika seandainya dalam penjelajahan itu anak dihadang oleh berbagai masalah atau tantangan, ia tidak akan gentar ataupun takut, ia akan berusaha menghadapi dan mengatasinya dengan segala daya upaya.

Selasa, 16 November 2010

Tulisan (Kata-Kata Motivasi Penyemangat Hidup)_Softskill (Ekonomi Koperasi)

YULITA MAULIDA/2EB13/21209675
TULISAN_SOFTSKILL (EKONOMI KOPERASI)

“Kata-Kata Motivasi Penyemangat Hidup”
Bertutur dengan kata yang baik, berpikirlah dengan
niat yang baik dan melakukan perbuatan baik.
Memaafkan orang lain berarti berlaku baik pada diri
sendiri.

Kesuksesan adalah pengoptimalan suatu kelebihan,
kegagalan adalah akumulasi dari segala kekurangan.

Jangan menganggap remeh diri sendiri, karena setiap
orang memiliki kemungkinan yang tak terhingga.

Ilmu pengetahuan harus dipahami dengan
sungguh-sungguh, baru bisa menjadi kebijaksanaan dalam diri sendiri.

Kasih sayang tidak dapat dengan memohon pada orang
lain, melainkan diperoleh dari sumbangsih yang
diberikan.

Musuh terbesar kita bukanlah orang lain, melainkan
diri kita sendiri.

Hendaknya bersaing untuk menjadi siapa yang lebih
dicintai, bukan siapa yang lebih ditakuti.

Menyia-nyiakan waktu setiap hari adalah pemborosan
hidup, bekerja penuh semangat dan menjadi orang yang
berguna adalah membangun kehidupan kita sendiri.

Orang yang selalu mencari-cari alasan bagi
kegagalannya, tidak akan memperoleh kemajuan untuk
selamanya.

Rumput tidak akan mudah tumbuh dilahan yang
ditanami sayur-sayuran. Hati tidak mudah timbul
kebencian bila dipenuhi rasa persahabatan.

Berapa banyak kewajiban yang telah anda penuhi,
sebanyak itu pula kemampuan yang akan diperoleh.

Kegembiraan seseorang tidak didasarkan dari berapa
banyak yang dimilikinya, namun karena sedikit sekali
berhitungan dengan orang lain.

Sebelum mengkritik orang lain, pikirkan dahulu
apakah kita sendiri telah sempurna dan bebas dari
kesalahan.

Kesuksesan yang paling besar dalam hidup adalah
bisa bangkit kembali dari kegagalan.

Ucapan yang baik, bagai bunga teratai yang keluar
dari mulut; Ucapan yang buruk, seperti bisa ular yang
disemburkan dari mulut.

Ada dua hal yang tidak bisa ditunda dalam
kehidupan: berbakti pada orang tua dan melakukan
kebajikan.

Moralitas adalah sebuah pelita dalam peningkatan
kepribadian, tidak seharusnya merupakan cambuk
penghukum bagi orang lain.

Menghargai dan merasa senang atas keberhasilan
orang lain berarti meningkatkan harkat diri sendiri.

Selalu berbaik hati selalu memperoleh hari-hari
yang baik.

Memberi maaf dan berbicara dengan ramah meskipun
kita berada dipihak yang benar.

Menerima kebajikan sekecil apapun harus dibalas
sebesar-besarnya.

Hendaknya kita menyadari, mensyukuri, dan membalas
budi orang tua.

Tetesan air dapat membentuk sebuah sungai,
kumpulan butiran beras bisa memenuhi lumbung. Jangan
meremehkan hati nurani sendiri, jangan pernah berpikir
untuk tidak melakukannya walau perbuatan itu sangat
kecil.

Sedikit berbicara lebih baik daripada banyak
bebicara, akan lebih baik lagi jika hanya membicarakan
hal yang baik-baik saja.

Orang yang bijaksana baru mampu membedakan yang
baik dan yang buruk, yang benar dan yang sesat; Orang
yang rendah hati baru bisa membangun kehidupan yang
indah sempurna.

Di dalam kehidupan, kita tidak selalu berada dalam
kondisi yang baik-baik saja, namun bagi yang pernah
mengalami cobaan dan berhasil mengatasinya, akan
sangat mudah menghadapi kondisi yang sesulit apapun.

Permasalah sukar dan sulit diputuskan dalam hidup
adalah suatu cobaan.

Kasih sayang yang sesungguhnya adalah menjaga
kondisi hati kita dengan sebaik-baiknya.

Mampu bertoleransi dan lebih mengasihi orang lain,
kita akan hidup dengan sangat gembira.

Mampu menyumbangkan cinta kasih adalah suatu
keberkahan. Mampu menghapus kerisauan adalah sifat
yang bijaksana.

Anggaplah segala permasalahan sebagai pelajaran
dan pujian sebagai peringatan untuk mawas diri.

Memperbaiki prilaku sendiri adalah untuk menolong
diri sendiri, mampu mempengaruhi orang untuk berbuat
baik adalah untuk menolong orang.

Yang mencelakai diri sendiri tidak lain adalah
kemarahan yang tidak pada tempatnya.

Orang yang dapat memanfaatkan waktunya dengan
baik, pasti bisa menguasai arah tujuan yang ingin
dicapai.

Lakukanlah menurut kemampuan yang ada, jangan
berniat untuk menunda, ada kemungkinan anda tidak
mendapatkan apa apa.

Yang terindah di langit adalah bintang-bintang
bergemerlapan, sedangkan yang terindah dalam hidup
adalah kehangatan kasih sayang.

Orang yang berbudi sifatnya bagaikan air yang
dapat menyesuaikan diri dalam berbagai bejana, hidup
dalam kondisi bebas leluasa.

Padi yang berisi akan semakin merunduk; Seseorang
yang sukses semakin rendah hati.

Berhenti di tengah perjalanan akan lebih sulit dan
terasa lebih melelahkan daripada terus berjalan hingga
sampai ke tujuan.

Di kala memiliki, harus selalu mengenang
penderitaan di saat tak punya; dalam cuaca baik harus
mempersiapkan persediaan di musim hujan.

Alam semesta ada batasnya, kekuatan tekad kita ak
terhingga. Mudah mengikrarkan sebuah tekad, tapi sulit
melaksanakannya.

Perbuatan baik hendaknya bisa dioptimalkan,
permasalahan harus ditinggalkan. Mensukseskan orang
lain berarti mensukseskan diri sendiri.

Lebih baik bekerja keras dan benar-benar
melakukannya daripada berkemampuan tapi tidak
melakukannya sama sekali.

Orang harus menyayangi diri sendiri baru dapat
mencintai semua orang di dunia.

Dalam mengatasi berbagai masalah hendaknya
berhati-hati, cermat, namun jangan berpikiran sempit.

Jangan merasa khawatir pada banyaknya masalah,
yang dikhawatirkan adalah masalah yang dicari-cari.

Ikrar harus luhur, tekad harus kokoh, kepribadian
harus lemah lembut, dan hati harus cermat.

Berikrar dalam hati dan tidak pernah menyatakan
dalam tindakan, sama halnya seperti bertani tanpa
menebar bibit, hanya menyia-nyiakan sebuah jalinan
jodoh.

Orang berbudi berketetapan hati menggapai
cita-citanya, orang yang picik hanya memiliki
cita-cita dan tidak pernah berusaha.

Sabtu, 13 November 2010

Tulisan_Softskill (Ekonomi Koperasi)

#YULITA MAULIDA/2EB13/21209675#
Tulisan_Softskill (Ekonomi Koperasi)

STATISTIK KORBAN

1000 tewas oleh bencana
dan warga dunia guncang karenanya
seorang pengemis terbujur ditutupi koran
kita menyerahkannya pada dinas kebersihan

1000 nyawa dicabut secara massal
dan 1 nyawa meregang sepi di bangsal
tentu dengan berita yang pertama kita tersentak
dan Maut lantas jadi selebritas mendadak

karena dalam statistik negara
dan matematika demokrasi sederhana
1000 jelas lebih signifikan dan dominan
jika dengan hanya 1 dibandingkan

tetapi dalam timbangan keadilan
duka seorang ataupun 1000 kurban
sama besar dan beratnya
sama sedih dan sepinya

maka hormatilah
setiap tetes air mata yang tumpah
setiap titik darah dari luka
: ia keramat dan mulia

Kamis, 11 November 2010

Tulisan (Artikel Motivasi Hidup)_Softskiil (Ekonomi Koperasi)

YULITA MAULIDA/21209675/2EB13
TULISAN (ARTIKEL MOTIVASI HIDUP)_SOFTSKILL

“Time To Change”

Berhasil mengatasi masalah akan mengantarkan kita
pada posisi yang bagus untuk mengatasi masalah berikutnya.
Kesuksesan kita akan menjadi bekal yang sangat baik untuk mencapai kesuksesan2 berikutnya.

Orang yang kaya menjadi lebih kaya bukan karena
harta yang dimilikinya, namun karena arah yang
benar dalam usaha dan kehidupannya;
tindakan yang benar dalam langkah-langkahnya,
sehingga kesuksesan itu akan muncul ber-ulang2!

Kalau dalam kehidupan, kita melihat yang kaya makin kaya,
yang miskin makin miskin. Memang itu yang terjadi.
Sekarang lihatlah kehidupan kita. Apakah kita makin kaya
atau makin miskin? Jika kita makin miskin, maka segeralah berbalik arah.
Kita pasti melakukan kesalahan yang mungkin tidak kita sadari. Jika kita
tetap menjalani apa yang kita lakukan sekarang ini, maka kemungkinan
kita akan semakin terpuruk. Namun jika kita merasa makin kaya, maka
melangkahlah makin cepat. Berlarilah! Karena arah Kita sudah benar.

Jika kita cenderung mengalami kemerosotan
dalam taraf kehidupan, maka saatnya sekarang
berbalik arah! Ubah arah kita karena itu tidak bisa ditawar-tawar lagi.
Kita telah melakukan kesalahan!

Sekaranglah saatnya KITA berubah! Kemalasan kita
ubah menjadi ketekunan. Kesombongan kita harus
diubah menjadi keramahan. Kesederhanaan kita dalam
berpikir harus kita ubah dengan kreativitas
yang genius. Kelalain Kita harus kita ubah dengan
kewaspadaan yang tajam. Waktu kita harus diisi
penuh dengan aktivitas, detik demi detik.
Pikiran negatif kita harus diubah dengan pikiran positif.

Apakah mudah? Jangan bertanya lagi! Begitu kita ingat
maka lakukan perubahan itu, terus menerus, hingga kita
tidak akan merasakan itu, dan kita sudah berbalik arah.
Ya, sekaranglah saatnya kita banting setir!

Rasakan perubahan itu. Bila kehidupan kita sudah
mulai membaik, maka semangati untuk melakukan lebih
kencang, bergerak lebih cepat, berpikir lebih taktis
dan lakukan terus hal-hal baik yang sudah membuat
kehidupan kita menuju arah yang benar.

Ingat! Orang yang kaya semakin kaya, bukan karena dia
memiliki harta lebih banyak, namun karena dia sudah
berada diarah yang benar. Kesuksesan yang dia capai
telah membuat efek domino untuk kesuksesan berikutnya!

Senin, 08 November 2010

TULISAN (KOPERASI DUNIA VS KOPERASI NASIONAL DALAM ERA GLOBALISASI)_SOFTSKIIL

“YULITA MAULIDA/21209675/2EB13”
TULISAN (KOPERASI DUNIA VS KOPERASI NASIONAL)_SOFTSKIIL

Koperasi Dunia vs Koperasi Nasional dalam Era Globalisasi
Koperasi dunia dan koperasi nasional, terutama pada sejarah dan asal-muasal berdirinya. Di negara maju seperti Inggris, koperasi lahir sebagai gerakan untuk melawan ketidakadilan pasar. Dimana ide ini dicetuskan pertama kali bertujuan untuk menolong kaum buruh dan petani mengatasi masalah ekonomi dengan menggalang kekuatan sendiri melalui koperasi. Ide koperasi itu kemudian menjalar ke negara-negara maju lainnya.
Selain itu, perundang-undangan yang mengatur koperasi di negara maju bermunculan sebagai tuntutan masyarakat koperasi, untuk melindungi dirinya. Sedangkan pada negara berkembang, koperasi dijadikan sebagai mitra negara yang turut membantu perbaikan roda ekonomi dalam rangka meningkatkan kesejateraan rakyat Indonesia.
Tapi walaupun demikian, tujuan dan fungsi koperasi di masing-masing negara sama saja, yaitu mengusahakan kesejahteraan masyarakat.
Namun, tidak bisa dipungkiri kenyataannya pada koperasi Indonesia saat ini, belum begitu efektif dalam mensosialisasikan dirinya ke khalayak umum secara menyeluruh, di semua kalangan masyarakat. Padahal saat ini kita telah memasuki era globalisasi yang sedikit-banyak memiliki pengaruh terhadap kondisi ekonomi di Indonesia.
Kenapa?
Karena era globalisasi adalah pintu gerbang bagi semua negara-negara di dunia untuk melakukan perdagangan bebas. Naik-turunnya perdagangan internasional berupa fluktuasi ekspor dan impor akan turut mewarnai wajah perindustrian negeri, karena globalisasi bisa berdampak postif dan juga negatif.
Jika barang impor terlampau menguasai pasar lokal / domestik, maka devisa negara akan berkurang karena sama saja mematikan industri domestik. Sebaliknya, jika Indonesia mampu mengembangkan diri dan terus belajar untuk menjadi lebih baik, koperasi nasional sangat berpeluang besar dan mempunyai prospek cerah dalam hal ekspor, yang nantinya akan menambah devisa negara dan menggairahkan produsen dalam negeri untuk terus berkarya.
Saat ini dunia perkoperasian di negara maju dan di negara berkembang memang tengah menghadapi dinamika arus pasar global dan perdagangan bebas. Pengembangan koperasi nasional pun seharusnya bisa bercermin pada koperasi kelas dunia.
Kompetisi modern memang tidak dapat dimenangkan sendirian. Karena itu, aliansi sangat dibutuhkan untuk menjamin adanya sinergi kemasyarakatan. Bersaing atau berada di tengah-tengah persaingan, merupakan perilaku normal dari badan usaha dalam merebut pangsa pasar. Bekerja sama adalah perilaku luar biasa dari sebuah badan usaha yang mutakhir

Minggu, 07 November 2010

Tulisan (Puisi Negeri Yang Terkoyak)_Softskiil

YULITA MAULIDA/2EB13/21209675
TULISAN (PUISI NEGERI YANG TERKOYAK)_SOFTSKILL

Indonesia Tersenyum : Puisi Negeri Yang Terkoyak”

Kemilau Jamrud khatulistiwa kini meredup
Ketika sebagian durjana bangsa berubah wujud
Aku lihat kebanggaan akan bangsa ini meredup
Seiring dengan hadirnya generasi liberalis
Kini aku dan mereka tumbuh ditengah kebebasan
Yang terkadang harus berbenturan dengan hak mereka

Derajat bangsa ini terkoyak oleh penghuninya sendiri
Walau aku tahu masih ada sebagian dari mereka
Bangga dengan ke Bhinekaan yang ada
Sejenak aku melihat sebuah jubah terlihat berwarna putih
Melayang ditengah tiupan angin
Sejenak kami terlena oleh rasa teduh dibawahnya
Tapi kami merasakan terik yang amat sangat
Entah kenapa kami ragu
Dimana sebenarnya kata kejujuran dalam hati
Jika benar mereka jujur dalam membangun bangsa ini
Kenapa harus ada malapetaka, bencana
Atau kemiskinan terjadi dimana mana
Ataukah ini murka Tuhan
Karena sombongnya penghuni negara ini
Yang tidak tahu berterima kasih
Atas Kenikmatan Dunia selama ini
Atau Tuhan ingin menunjukkan sesuatu
Bahwa ada yang salah dengan bangsa ini
Tapi sayang kita selalu butuh waktu
Untuk mengetahuinya