Sabtu, 01 Januari 2011

TUGAS EKONOMI KOPERASI (ARTIKEL BEBAS) : 6

Menjadi Pribadi Sukses !

Menjadi sukses dalam kehidupan ini – sukses dalam pekerjaan, karier, bisnis dan keluarga – merupakan impian atau harapan setiap orang. Telah banyak cara atau metode di pelajari oleh orang untuk mencapai keberhasilan ini. Namun pada hematnya, menjadi sukses itu perlu memiliki suatu karakter tertentu dan karakter inilah yang mempengaruhi keberhasilan seseorang.
Karakter itu terbentuk dari kebiasaan berpikir seseorang atau lebih di kenal dengan sebutan pola pikir. Bila anda menginginkan keberhasilan dalam hidup anda tetapi anda membiasakan diri berpikir yang bertentangan dengan prinsip keberhasilan itu, maka upaya anda pun akan sia-sia. Kepribadian sukses merupakan kepribadian seseorang yang memiliki cara berpikir tertentu yang mengacu kepada prinsip-prinsip keberhasilan dan inilah prinsip yang perlu di pelajari :

KESADARAN AKAN ARAH
Bagaimana mungkin anda sukses kalau anda sendiri tidak tahu arah kemana anda ingin tuju. Tanpa tujuan sudah pasti anda akan bingung, anda tidak tahu apa yang akan anda kerjakan dan untuk apa mengerjakannya. Sebagai orang yang sukses tentu memiliki tujuan yang realistik, jelas, pasti dan di yakini dengan segenap hati.
Kalau saat ini anda belum tahu apa yang ingin anda tuju, sebaiknya anda menanyakan kepada diri anda sendiri :
1. Apa yang aku inginkan ?
2. Apa yang ingin aku capai ?
3. Kemana aku ingin menuju ?
Dengan mengajukan pertanyaan ini, anda akan tersadarkan dan mulai menelusuri apa yang menjadi minat atau keinginan hati anda. Setelah anda mengetahui apa saja yang anda inginkan, tetapkan sasaran anda dan mulailah untuk bertindak.

KEJERNIHAN PIKIRAN
Kejernihan pikiran sangat penting dalam menjalani kehidupan yang sukses, sebab ibarat sebuah mobil, ketika anda mengendarai mobil, pandangan di depan anda haruslah jernih sehingga anda dapat melihatke depan sebagaimana adanya tanpa ada halangan apa pun, sehingga anda dapat mengarahkan mobil pada arah yang tetap dan selamat sampai ke tujuan. Kejernihan pikiran adalah pikiran yang terbebas dari pemikiran-pemikiran yang salah, terbebas dari opini pribadi. Dan terbebas dari masukan-masukan yang keliru yang di terima dari orang lain. Bila anda memiliki kejernihan pikiran, anda akan mampu melihat kebernaran. Sebab Anda harus mengerjakan apa yang benar, bukan membenarkan apa yang anda lakukan. Kalau tidak, anda bisa kesasar pada arah yang bukan tujuan anda.
Untuk menjernihkan pikiran, anda perlu untuk melihat, mendengar dan mengalami sebagaimana adanya tanpa memberikan opini pribadi. Karena opini yang anda buat dapat menyesatkan diri anda. Seorang guru spiritual., Antony De Mello, S.J. mengatakan :
Bila mata tidak terhalang maka hasilnya adalah penglihatan;
Bila telinga tidak terhalang maka hasilnya adalah pendengaran;
Bila hidung tidak terhalang maka hasilnya adalah penciuman;
Jika mulut tidak terhalang maka hasilnya adalah pengecapan;
Bila pikiran tidak terhalang maka hasilnya adalah kebijaksanaan;
Bila hati tidak terhalang hasilnya adalah cinta.
Oleh karena itu bersihkan semua yang menghalangi pikiran, dan indera-indera anda sehingga pikiran anda menjadi jernih.

KEBERANIAN
Mempunyai sasaran serta memahami situasinya belumlah cukup. Anda harus mempunyai keberanian untuk bertindak, sebab hanya dengan tindakanlah sasaran itu dapat di ubah menjadi kenyataan. Perbedaan antara orang yang sukses dan gagal bukanlah kemampuan yang lebih baik atau ide yang lebih baik, melainkan keberanian untuk bertaruh atas ide-idenya sendiri, dan mengambil resiko yang di perhitungkan, serta bertindak. Oleh karena itu, pelajarilah situasinya dengan seksama, bayangkanlah dalam imajinasi anda, berbagai alternatif tindakan yang mungkin bagi anda serta konsekuensi-kosekuensi yang mungkin bisa timbul dari masing-masing alternatif tindakan tersebut. Pilihlah alternatif tindakan yang memberikan janji terbaik – dan silahkan anda lakukan. Jangan menunggu sampai segalanya sudah pasti, sebab anda akan terhambat dalam bertindak. Setiap kali anda bertindak, mungkin saja anda keliru. Setiap keputusan yang anda ambil mungkin bisa keliru. Tetapi janganlah sampai hal itu menghambat anda dalam mencapai sasaran yang anda inginkan. Setiap harinya anda harus mempunyai keberanian untuk mengambil resiko membuat kesalahan, menanggung resiko gagal, resiko terhina. Selangkah ke arah yang keliru adalah lebih baik daripada berdiam diri seumur hidup anda. Begitu anda melangkah, anda bisa mengoreksi kesalahan yang pernah anda perbuat. Ingatlah : Otak bawah sadar anda akan memandu anda kalau anda bertindak.


MEMBERI
Kepribadian-kepribadian sukses berminat terhadap dan menghargai sesamanya. Mereka menghormatimasalah serta kebutuhan sesamanya. Mereka menghormati martabat kepribadian manusia dan memperlakukan sesamanya sebagai manusia, daripada objek belaka. Mereka sadar bahwa setiap orang adalah anak Allah dan individu yang unik yang layak di berikan martabat dan penghormatan. Memberi adalah Amal, jadi jangan mengharapkan imbalan, berusahalah memberi secara ikhlas, dengan demikian citra diri anda akan meningkat. Memberi ibarat menanam bibit pada sebidang tanah yang subur, dan suatu saat bibit yang anda tanam itu akan tumbuh pohon yang besar dan menghasilkan buath-buah manis. Bila anda bekerja pada suatu perusahaan, atau berbisnis atau memproduksi suatu produk untuk di nikmati oleh orang lain, maka pertimbangkan tiga hal di bawah ini sebagai pemberian anda :
1. Berikan Nilai Tambah bagi orang lain.
2. Berikan peningkatan hidup bagi orang lain.
3. Berikan manfaat bagi orang lain
Yang sebesar-besarnya sesuai dengan kemampuan yang anda miliki.

HARGA DIRI = SELF-ESTEEM
Pribadi yang sukses itu memiliki self-esteem yang sehat, dimana mereka tidak mudah tersinggung, tidak mudah marah, tidak suka mengeluh, tidak suka mengkritik atau menjelekkan orang lain, mampu berlapang hati ketika menghadapi kegagalan serta mampu bersabar dalam menghadapi hambatan. Memiliki kualitas diri seperti ini di awali dari penerimaan diri sendiri. Sehingga mereka bisa merasa puas dengan keberadaan dirinya serta bisa merasa bahagia dengan diri sendiri. Self-esteem ini tidak bisa di beli dengan uang, tetapi harus di bentuk di dalam diri dan melalui suatu proses pembelajaran yang cukup panjang dengan melibatkan ketekunan dan kesabaran, serta bersedia menerima kepahitan selama proses pembelajaran itu berlangsung.

KEPERCAYAAN DIRI
Kepercayaan diri di bangun atas pengalaman sukses. Pada saat pertama kali memulai sesuatu, kemungkinan besar kepercayaan diri kita kecil karena kita belum belajar dari pengalaman bahwa kita bisa sukses. Dari tindakan yang pertama kali akan muncul hasil yang menjadi umpan balik untuk melakukan tindakan berikutnya. Setelah beberapa kali kita melakukan tindakan dan hasilnya semakin baik, maka rasa percaya diri itu semakin menguat. Kepercayaan diri bisa tumbuh bila kita mulai membentuk kebiasaan mengingat sukses-sukses di masa lalu dan melupakan kegagalan-kegagalan di masa lalu. Tidak menjadi soal seberapa sering anda gagal di masa lalu. Yang penting adalah upaya sukses yang seharusnya anda ingat, anda kuatkan, dan anda renungkan. Perlu kita ingat bahwa setiap sukses yang di raih seseorang tidak terlepas dari bayang-bayang kegagalan – termasuk di dalamnya kekecewaan, frustrasi, dan keterhinaan. Kepribadian Sukses menerima segala nya – kegagalan beserta kekecewaan, frustrasi, dan keterhinaan yang di alami – dengan besar hati.

PENERIMAAN DIRI
Tidak ada sukses sejati atau kebahagiaan sejati sebelum anda bisa menerima diri sendiri. Anda akan merasa lega atau puas ketika anda bersedia menanggalkan segala kepura-puraan dan bersedia menjadi diri sendiri. Sukses datang ketika anda bersedia rileks dan menjadi diri sendiri, bukan ketika anda berupaya keras menjadi orang lain. Penerimaan diri artinya menerima diri kita sekarang, apa adanya, dengan segala kesalahan, kelemahan, kekurangan , kekeliruan serta kekuatan dan kelebihan kita. Bila anda mampu menerima diri anda apa adanya, anda akan terbebas dari rasa kawatir, takut, cemas dan kepura-puraan sehingga anda bisa hidup rileks. Anda tidak perlu mengalahkan siapa pun, dan itu tidak perlu anda lakukan. Keinginan untuk menonjol, menang dari orang lain atau lebih hebat dari orang lain sebetulnya hanyalah karena anda belum mengenali siapa diri anda yang sesungguhnya, atau anda tidak bisa menerima kenyataan tentang diri anda sendiri.

Narasumber, Penulis : Soegianto Hartono

Tidak ada komentar:

Posting Komentar